3 Cara Berbicara dengan Anak yang Sudah Remaja, Pikiran Terbuka Adalah Kuncinya
14.343 Cara Berbicara dengan Anak yang Sudah Remaja, Pikiran Terbuka Adalah Kuncinya |
Semanis-manisnya anak Anda di saat dia kecil, Anda pasti akan merasa cukup pusing menghadapinya ketika dia beranjak remaja. Mereka jadi penuh rahasia, memberontak, dan enggan untuk berkomunikasi dengan Anda sebagai orangtuanya. Namun sebelum Anda marah-marah dan membuatnya justru tambah tak mau berbicara dengan Anda, ingatlah situasi ketika Anda remaja dulu. Anda tentunya tahu betapa sulitnya masa-masa ini.
Masa remaja adalah masa di mana anak bertransisi menjadi orang dewasa. Ini adalah masa-masa yang tanggung, di mana remaja mulai mengalami berbagai emosi kompleks yang dialami orang dewasa, namun tanpa kematangan pikiran yang biasanya Anda miliki. Ini semata-mata karena memang otak mereka masih dalam tahap perkembangan. Mereka mampu berpikir analitis, tapi belum cukup matang tentang logika dan pemikirannya.
Bayangkan, mengalami emosi kompleks yang bertubi-tubi tanpa adanya kematangan pikiran sebagai penyeimbang. Pantas saja remaja jadi terombang-ambing. Inilah saat Anda sebagai orangtua harus bersikap bijak saat berkomunikasi dengan mereka. inilah yang perlu Anda lakukan:
- Dengarkan mereka
Ini adalah saat di mana peran utama Anda adalah mendengarkan. Benar-benar mendengarkan anak Anda, tanpa menghakimi, mendikte, atau yang lebih parah, membanding-bandingkan mereka dengan Anda saat di usia yang sama. Dengan mendengarkan, Anda akan lebih tahu masalah mereka, dan mereka pun akan lebih mau berbicara kepada Anda.
- Jangan menyela
Saat anak Anda berbicara dengan Anda, kontrol diri dan diam dulu sampai dia selesai berbicara. Anda bisa merespon secara netral (“Lalu?”, “Apa yang terjadi?”), tapi jangan menuduh atau menyela mereka. Sekali disela dan dituduh, dijamin anak Anda tak akan bicara apa-apa lagi pada Anda.
- Ikuti perkembangan dan minatnya
Tuluslah mengikuti segala minat dan perkembangannya. Jika itu beresiko, bicarakan baik-baik konsekuensinya dan keseriusan mereka untuk meneruskan. Tempatkan Anda sebagai sahabat tanpa menghakimi.
Pada intinya, menjadi orangtua seorang remaja mengharuskan Anda untuk berpikiran terbuka, menanggapi serius perkataan anak remaja Anda, dan berusaha sebisa mungkin tidak menghakiminya. Kita semua mengalami saat-saat remaja di mana banyak kesalahan dibuat, jadi saat giliran anak Anda mengalami tahap yang sama, bantulah dia dengan penuh kasih sayang dan simpati.
0 komentar